A.
PENGERTIAN
Penyakit terminal adalah suatu penyakit yag tidak bisa disembuhkan lagi.
Kematian adalah tahap akhir kehidupan. Kematian bisa datang tiba-tiba tanpa
peringatan atau mengikuti priode sakit yang panjang . Terkadang kematian menyerang
usia muda tetapi selalu menunggu yang tua.
B.
FAKTOR-FAKTOR
YANG BERHUBUNGAN
C.
DATA
MAYOR DAN DATA MINOR
D.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Ansietas/
ketakutan individu , keluarga yang berhubungan diperkirakan dengan situasi yang
tidak dikenal, sifat dan kondisi yang tidak dapat diperkirakan takut akan
kematian dan efek negatif pada pada gaya hidup.
2.
Berduka yang behubungan dengan penyakit
terminal dan kematian yang dihadapi, penurunan fungsi perubahan konsep diri dan
menarik diri dari orang lain.
3.
Perubahan
proses keluarga yang berhubungan dengan gangguan kehidupan keluarga,takut akan
hasil ( kematian ) dengan lingkungnnya penuh dengan stres ( tempat perawatan ).
4.
Risiko terhadap distres spiritual yang berhubungan
dengan perpisahan dari system pendukung keagamaan, kurang privasi atau ketidakmampuan diri dalam menghadapi ancaman kematian.
E.
INTERVENSI
KEPERAWATAN
1.
Intervensi : Gali
apakah klien menginginkan untuk melaksanakan praktek atau ritual keagamaan atau
spiritual yang diinginkan bila yang memberi kesemptan pada klien untuk
melakukannya.
Rasional : Bagi klien yang mendapatkan nilai tinggi pada do,a atau
praktek spiritual lainnya , praktek ini dapat memberikan arti dan
tujuan dan dapat menjadi sumber kenyamanan dan kekuatan.
2.
Intervensi : Ekspesikan pengertrian dan penerimaan anda tentang
pentingnya keyakinan dan praktik religius atau spiritual klien.
Rasional :
Menunjukkan sikap tak menilai dapat membantu mengurangi
kesulitan klien dalam mengekspresikan keyakinan dan prakteknya.
3.
Intervensi : Berikan privasi dan ketenangan untuk ritual spiritual sesuai
kebutuhan klien dapat dilaksanakan.
Rasional : Privasi dan
ketenangan memberikan lingkungan yang memudahkan refresi dan perenungan.
4.
Intervensi
: Bila anda menginginkan tawarkan untuk berdo’a bersama
klien lainnya atau membaca buku ke agamaan.
Rasional : Meskipun perawat yang tidak menganut agama atau keyakinan yang sama dengan klien dapat membantu klien
memenuhi kebutuhan spritualnya.
5.
Intervensi : Tawarkan untuk menghubungkan pemimpin religius atau
rohaniwan rumah sakit untuk mengatur kunjungan.
Rasional : Tindakan ini dapat membantu klien mempertahankan ikatan
spiritual dan mempraktikkan ritual yang penting.
6.
Intervensi
: Izinkan keluarga
klien atau orang terdekat untuk mengekspresikan perasaan, ketakutan dan
kekawatiran.
Rasional : Saling berbagi memungkinkan perawat untuk mengintifikasi
ketakutan dan kekhawatiran kemudian merencanakan intervensi untuk mengatasinya.
7.
Intervensi
: Berikan kesempatan pada klien da keluarga untuk mengungkapkan perasaan,
didiskusikan kehilangan secara terbuka, dan gali makna pribadi dari kehilangan.
Rasional :
Penjelasan bahwa berduka adalah reaksi
yang umum dan sehat, pengetahuan bahwa tidak ada lagi pengobatan yang
dibutuhkan dan bahwa kematian sedang menanti dapat menyebabkan menimbulkan
perasaan ketidak berdayaan, marah dan kesedihan yang dalam dan respon berduka
yang lainnya. Diskusi terbuka dan
jujur dapat membantu klien dan anggota keluarga menerima dan mengatasi situasi
dan respon mereka terhdap situasi tersebut.
8.
Intervensi : Berikan dorongan penggunaan strategi koping positif yang
terbukti yang memberikan keberhasilan pada masa lalu.
Rasional : Stategi koping
fositif membantu penerimaan dan pemecahan.masalah.
F.
KRITERIA
EVALUASI
1.
Diagnosa
I :
Ansietas / ketakutan ( individu ,
keluarga ) yang berhubungan denga situasi yang tak dikenal. Sifat kondisi yang
tak dapat diperkirakan takut akan kematian dan efek negative pada gaya hidup.
Kriteria
evaluasi:
a.
Pasien atau
keluarga akan :
1)
Mengungkapkan ketakutannya yang berhubungan dengan gangguan
2)
Menceritakan
tentang efek gangguan pada fungsi normal, tanggung jawab,peran dan gaya hidup.
2.
Diagnosa
II:
Berduka yang berhubungan penyakit
terminal dan kematian yang akan dihadapi penurunan fungsi, perubahan konsep
diri dan menark diri dari orang lain
Kriteria
Evaluasi :
a.
Klien akan :
1)
Mengungkapkan
kehilanagn dan perubahan
2)
Mengungkapkan
perasaan yang kehilangan dan perubahan
3)
Menyatakan
kematian akan terjadi
b.
Anggota
keluarga akan melakukan hal berikut :
1)
Menghabiskanwaktu
bersamapasien
2)
Memepertahankan
kasih sayang,komunikasi terbuka dengan pasien
3)
Berpartisispasi
dalam perawatan
3.
Diagnosa
III :
Perubahan proses keluarga yang
berhubunga dengan gangguan kehidupan takut akan hasil ( kematian ) dan
lingkungannya penuh stres ( tempat perawatan )
Kriteria Evaluasi :
a.
Anggota kelurga
atau kerabat terdekat akan :
1)
Mengungkapkan
akan kekhawatirannya mengenai prognosis pasien
2)
Mengungkapkan
kekhawatirannya mengenai lingkungan tempat perawatan
3)
Melaporkan
fungsi keluarga yang adekuat dan kontinu selama perawatan pasien
4.
Diagnosa
IV :
Risiko terhadap distres spiritual yang berhubungan
dengan perpisahan dari system pendukung keagamaan, kurang pripasi atau ketidak
mampuan diri dalam menghadapi ancaman kematian
Kriteria Evaluasi :
a.
Pasien akan mempertahankan praktik spiritualnya yang akan mempengaruhi penerimaan terhadap
ancaman kematian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar