A.
Konsep Dasar Penyakit
·
ISK adalah suatu
keadaan keadaan klinis dimana terjadi pengembangbiakkan mikroorganisme
patogenik pada saluran kemih. Infeksi dapat terjadi baik dalam tingkat akut
maupun kronis pada tiap bagian dari saluran kemih.
2.
Penyebab
ISK
Organisme
penyebab ISK yang paling sering ditemukan adalah Escherichia Coli pada lebih
dari 80 % kasus, golongan proteus klebsiela, pseudomonas, enterococcus dan
staphylococcus. Organism tersebut dapat mencapai kandung kemih melalui uretra
dan dapat pula merambat keatas melalui ureter sampai keginjal.
3.
Insiden
kasus
Anak wanita dan
wanita dewasa mempunyai insiden infeksi saluran kemih yang lebih tinggi
dibandingkan pria. Tingkat infeksi untuk wanita dikalangan usia sekolah
kira-kira 1% dan 4% pada usia masa
subur. Kasus infeksi pada wanita meningkat melalui aktifitas seksual dank arena
usia. ( pada pria biasanya diatas usia 60 tahun).
4.
Factor
predisposisi dalam perkembangan ISK:
a. Obstruksi
saluran kemih : batu saluran kemih, hipertrofi prostat, tumor.
b. Refluks
vesiko ureter : congenital, disfungsi neuropathy, striktur, tuberculosis
saluran kemih.
c. Penyakit
kronis : DM, Gout, penyakit ginjal.
d. Iatrogenic
: keteterisasi, nefrostomi, sistokopi
e. Kehamilan
5.
Patofisiologi
ISK secara umum :
a. Kebanyakan
kasus terjadi disebabkan oleh karena mikroorganisme patogenik mencapai kandung
kemih melalui uretra terjadi urethritis kemudian masuk kevesika urinaria
terjadi cystisis selanjutnya naik keureter terjadi ureteritis, bila mencapai
prostat pada laki-laki terjadi prostatitis dan akhirnya keginjal terjadi
pyelonefritis.
b. Infeksi
saluran kemih dapat juga terjadi karena urine statis akibat adanya obstruksi /
striktur pada saluran kemih. Refluks vesiko ureter menyebabkan aliran balik
urine dari ureter kedalam kandung kemih dengan membawa bakteri dari anterior
uretra dapat menjadi media perkembangbiakan (berkoloni) yang baik bagi kuman.
6.
Klasifikasi
ISK
ISK secara umum
dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu :
a. Infeksi
saluran kemih atas (pyelonefritis)
b. Infeksi
saluran kemih bawah ( cystitis, uretritis dan prostatitis)
Penjelasan
:
a. ISK
Atas (pyelonefritis)
·
Pengertian
Pyelonefritis
merupakan bacterial pada pelvis renalis, tubulus ginjal dan jaringan
interstisial dari salah satu atau kedua ginjal. Bakteri dapat mencapai kandung
kemih melalui uretra naik keginjal dan penyebaran bakteri melalui limfatik.
·
Penyebab
a. Kuman
Escericia Coli ( bakteri yang paling sering)
b. Obstruksi
ureter yang mengakibatkan hidronefrosis
c. Abnormalitas
struktur ( striktur, anomalia ketidaksempurnaan hubungan ureterovesikalis)
d. Gangguan
inervasi kandung kemih
e. Penyakit
kronis : DM, Gout, Penyakit ginjal
·
Patofisiologi
Pyelonefritis
dapat timbul dalam bentuk akut maupun kronis. Pielonefritis akut disebabkan
oleh infeksi bakteri yang menjalar dari saluran kemih bagian bawah keatas
ginjal. Hal ini dapat mempengaruhi fungsi ginjal walaupun jarang menyebabkan
kegagalan ginjal. Pyelonefritis kronis dapat
terjadi dari infeksi bakteri dan juga factor lain seperti refluks urine
dan obstruksi saluran kemih. Pielonefritis kronik dapat merusak jaringan ginjal
untuk selamanya akibat inflamasi yang berulangkali dan timbulnya jaringan
parut.
WOC ISK ATAS…..!!
Kelainan
congenital obstruksi
& ggn neurogenik mikroorganisme
Pe ↓ fungsi kelainan reflek pengaliran dr ISK
bawah kurang
Katup uretro anatomi tidak lancar
personal hygiene
Vesikuler
Ureter sempit urine statis di V.U penyakit kronis DM, uretra
Gout,
peny. Ginjal
Penimbunan cairan & kuman infeksi
(ginjal)
Aliran balik obstruksi
Perkembangan kuman me↑
jaringan parut
ISK jk
terabsorpsi ber> ke P.D distensi, nyeri
pinggang
Respon peradangan aliran darah keotak buruk reflek retrointestin nyeri akut
Thermostat
hipotalamus me↑ nyeri kepala mual,muntah,anoreksia
pe↑ pembtkan
panas
demam
menggigil Nyeri akut Perub. Nutrisi < dr Keb Tbh
Hipertermi
4. Gejala klinis
Pielonefritis akut : demam dan menggigil, nyeri pinggang,
nyeri tekan pada sudut kostovertebral (CVA), leukositosis, bakteri, leukosit,
dan eritrosit dalam urine, gejala ISK bawah seperti dysuria dan sering berkemih
umumnya terjadikadang disertai dengan mual dan muntah akibat reflek reno
intestinal.
Pielonefritis kronis : biasanya tidak menunjukkan gejala
infeksi kecuali terjadi eksaserbasi akut. Infeksi yang menetap atau kambuh
dapat menyebabkan jaringan parut progresif di ginjal.
6b. ISK Bawah (Cystitis, Urethritis)
* Cystitis
1. Pengertian :
Cystitis
adalah inflamasi yangpaling sering disebabkan oleh menyebarnya infeksi dari
uretra. Cystitis lebih sering terjadi pada wanita dari pada pria.
2. Penyebab : Kuman Escheria coli
Abnormalitas
stuktur
Infeksi prostat, prostat hipertropi
Batu kandung
kemih, batu ginjal
Iatrogenik :kateterisasi, sistoskopi
3. Patofisiologi :
* Cystitis dapat disebabkan infeksi asenden dari uretra,
aliran balik urine dariuretra ke dalam kandung kemih (refluk uretrovesikal),
kontaminasi fekal. Bagian distal uretra dikolonisasi oleh bakteri yang dapat
masuk ke mukosa uretra akan menyebabkan organisme melekat dan berkolonisasi di
periuretral kemudian masuk ke dalam kandung kemih.
* Terjadinya urine
statis karena pengosongan yang tidak sempurna dari kandung kemih, batu ginjal,
obstruksi akan memberi kesempatan yang besar bagi bakteri untuk tumbuh dan
dengan media yang lebih alkalis akan menyuburkan pertumbuhan dan multiplikasi.
* Pecahnya integritas jaringan akibat erosi oleh ujung
kateter / oleh pinggir batu memungkinkan bakteri masuk menyerang jaringan dan
menyebabkan infeksi. Cystitis dapat dibagi menjadi dua yaitu cystitis akut dan
kronis. Cystitis kronis dapat terjadi karena pengobatan cystitis akut yang
tidak sempurna maupun infeksi berulang yang menetap.
WOC
ISK BAWAH……!!!
Iatrogenik (kateterisasi, sistokopi) abnormalitas
struktur kontaminasi fekal bakteri
dr
intestinum
luka / erosi
uretra sempit
uretra ostruksi
(tumor,BPH)
Bakteri masuk aliran urine
tertahan kandung kemih urine statis
Perkembangan
bakteri
bakteri tumbuh
Respon peradangan
Rasa
sakit & panas jk
tjd peradangan
pd
simpisis, disuria
pd mukosa
kandung kemih
tdk
kuat menampung urine
Nyeri akut
Polakisuria,
urgency
Perub. Pola Ggn Pola Tidur
Eliminasi Urinarius
4.
Gejala klinis :
Dysuria(panas
dan nyeri pada saat berkemih), urgency, polakisuria,nokturia,nyeri /spasme pada
area kandung kemih dan supra pubis, urine keruh, pada pemeriksaan urine
ditemukan adanya eritrosit, leukosit, dan bakteri dalam urine.
·
Urethritis
Merupakan peradangan pada uretra, kuman penyebab
tersering adalah kuman gonorrhoe atau kuman lain yang biasanya terjadi karena
infeksi asensen. Urethritis ada dua yaitu akut dan kronis.
7.
Pemeriksaan diagnostik / penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Pada pemeriksaan darah tampak leukositosis (terutama yang
akut), kultur darah dilakukan untuk mengetahui sumber infeksi.Pada pemeriksaan
urine tampak leukosuri, silinder leukosit, eritrosit dalam urine, pembiakan
urine dan hitung koloni sebagai pembuktian adanya bakteriuria
b. Pemeriksaan radiologi
Dilakukan bila dicurigai
adanya kelainan struktur pada saluran kemih, retrograde pyelogram dilakukan
untuk visualisasi saluran kemih, IVP untuk menentukan besar dan lokasi ginjal
pemeriksaan BNO, USG
8.
Therapy
·
Pemberian
antibiotika secara adekuat sesuai hasil test sensitivitas:
ISK atas diberikan antibiotika antara 10 sampai 14 hari
ISK bawah di berikan antibiotika antara 3 sampai 5 hari
·
Terapi
simtomatis
sesuai dengan gejala
·
Terapi
atau penanganan terhadap faktor redisposisi yang ada.
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Pasien Dengan ISK
* Konsep dasar askep pasien dengan ISK atas
1. Pengkajian
No
|
Data subyektif
|
Data obyektif
|
Masalah
|
1.
|
Badan Panas, menggigil
Sakit kepala
|
Suhu meningkat, > 37,8 C
Leukositosis, urine keruh, Ada bakteri, eritrosit,
leukosit dalam urine
Badan hangat pada sentuhan
Takikarbia
|
Hipertermia
|
2.
|
Mual dan muntah
Tidak ada nafsu makan
|
Muntah setiap kali makan
|
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
|
3.
|
Sakit/nyeri pada pinggang
Sakit kepala
|
Tampak meringis
Ada tendernes pada daerah kostovertebra
Perubahan tekanan darah dan nadi
|
Nyeri akut
|
2. Diagnosa
keperawatan yang muncul berdasarkan prioritas
a. Nyeri
akut berhubungan dengan inflamasi dan spasme otot polos skunder terhadap
infeksi ditandai dengan mengeluh nyeri/sakit pada pigngang, sakit kepala,
tampak meringis, ada tendernes pada daerah costovertebra.
b.
Hipertermia berhubungan dengan inveksi pada ginjal
ditandai dengan badan panas, menggigil,
suhu lebih besar dari 37,8 C
c. Perubahan
nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia ditandai dengan mual
(+), muntah (+), tidak ada nafsu makan
3. Rencana
tindakan
Diagnosa keperawatan
|
Rencana
tujuan
|
Rencana
tindakan
|
Rasional
|
a. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi dan spasme otot
polos skunder terhadap infeksi ditandai dengan mengeluh nyeri/sakit pada
pigngang, sakit kepala, tampak meringis, ada tendernes pada daerah
costovertebra.
|
Setelah diberikan tindakan perawatan selama 1 X 24 jam
diharapkan rasa nyeri hilang dengan kriteria tidak melaporkan nyeri, tidak
meringis
|
Kaji tingkat nyeri perhatikan lokasi intensitas dan
penyebaran
Dorong penggunaan teknik relaksasi, perubahan
posisi
Berikan kompres hangat pada daerah yang nyeri
Pantau tanda vital
Kolaborasi berikan obat analgetik sesuai indikasi
|
Penting untuk menentukan intervensi yang cocok dan
mengevaluasi keefektifan dari terapi yang diberikan
Untuk
menghilangkan ketegangan dan meningkatkan relaksasi otot.
Akan meningkatkan sirkulasi pada otot dan mengurangi
ketegangan
Karena respon otonomi pada nyeri akut yaitu tekanan
darah meningkat, nadi menigngkat
Untuk menurunkan atau mengontrol rasa nyeri
|
b.Hipertermia
berhubungan dengan inveksi pada ginjal ditandai dengan badan panas,
menggigil, suhu lebih besar dari 37,8 C
|
Setelah diberikan tindakan selama 1 kali 60 menit
diharapkan suhu tubuh normal dengan kriteria tidak panas dan menggigil suhu
< 37,5 C
|
Pantau suhu (derajat dan polanya), perhatikan menggigil
Pantau suhu lingkungan
Berikan kompres hangat, hindari penggunaan alkohol
Kolaborasi berikan antiperetik
Kaji adanya mual dan muntah
|
Mengetahui tingkat perkembangan proses penyakit infeksius akut. Pola
demam dapat membantu dalam diagnosis.
Untuk mempertahankan suhu mendekati normal
Dapat membantu mengurangi dengan, alkohol, menyebabkan kedinginan dan
mengeringkan mulut
Untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya pada hipotalanus.
Karena dapat mengubah / menurunkan pemasukan dan memerlukan intervensi.
|
c. Perubahan
nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia ditandai dengan
mual (+), muntah (+), tidak ada nafsu makan
|
Setelah diberikan tindakan perawatan selama 2 x 24 jam
diharapkan kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi dengan kriteria mual/muntah (-),
nafsu makan baik
|
Hindarkan pasien dari bau yang tidak menyenangkan.
Catat pemasukan diet
Berikan makan sedikit dan sering
Jaga oral hygiene lakukan perawatan mulut setelah muntah
Timbang BB setelah 2 hari
|
Untuk mengurangi rangsangan pada pusat muntah
Untuk mengidentifikasi kekurangan nutrisi/ kebutuhan
Membantu mencegah distensi gaster dan ketidaknyamanan serta meningkatkan
pemasukan.
Agar mulut bersih dan meningkatkan rasa serta membantu nafsu makan yang
baik.
Untuk mengawasi penurunan BB dan keefektifan program diet.
|
4. Evaluasi
1) Pasien
memperlihatkan berkurangnya rasa nyeri dan ketidaknyamanan ditandai dengan
tidak melaporkan nyeri, tidak meringis lagi.
2) Pasien
dapat suhu tubuh yang normal ditandai dengan badan tidak panas dan menggigil,
suhu < 37,5C
3) Kebutuhan
nutrisi tubuh pasien terpenuhi ditandai dengan mual/muntah (-), nafsu makan
baik, BB tidak turun
Konsep
Dasar Askep Pasien Dengan ISK Bawah
- Pengkajian
No
|
Data
subjektif
|
Data
objektif
|
Masalah
|
1.
|
-Panas
dan nyeri saat berkemih (disuria)
-sakit
/ spasme pada supra pubis
|
Tampak
meringis
Penebalan
tekanan darah dan nadi
|
Nyeri
akut
|
2.
|
-sering
berkemih (polakisuria)
-terdesak
kencing (urgency)
|
-urine
keruh,terdapat eritrocyt, leukocyte dan bakteri dalam urine
|
Perubahan
pola eliminasi urinarius
|
3.
|
-sering
terbangun saat tidur
-kurang
tidur
-nokturia
|
-tampak
pucat seperti kurang tidur
-mengantuk
|
Gangguan
pola tidur
|
- Diagnosa
keperawatan yang mungkin muncul berdasarkan prioritas :
a. Nyeri
akut b/d inflamasi dan spasme otot polos sekunder terhadap infeksi ditandai
dengan disuria, tampak meringis, sakit/ spasme pada supra pubis
b. Perubahan
pola eliminasi urinarius b/d iritasi kandung kemih sekunder terhadap infeksi
d/d sering berkemih (polakisuria), urgency/terdesak.
c. Gangguan
pola tidur b/d sering terbangun sekunder terhadap kerusakan eliminasi berkemih
( nokturia, polakisuria, dysuria) ditandai dengan kurang tidur, mengantuk dan
tampak pucat.
Rencana Keperawatan ISK Bawah
No
|
Hari/tgl/
jam
|
Dx
kep
|
Rencana
tujuan
|
Rencana
tindakan
|
Rasional
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
1.
|
|
DX : I
|
Setelah diberikan askep selama 3x24 jam diharapkan rasa nyeri hilang/ terkontrol
dengan criteria :
a.tidak melaporkan nyeri
b.tidak meringis lagi
|
1.Kaji
tingkat nyeri, perhatikan lokasi intensitas dan penyebaran
2.Dorong
pemberian tehnik relaksasi
3.Berikan
posisi yang nyaman
4.Pantau
tanda-tanda vital
5.Kolaborasi
pemberian analgetik sesuai indikasi
|
1.Dengan
mengidentifikasi karakteristik yang cocok dan mengevaluasi keefektifan dari
terapi yang diberikan.
2.Untuk
mnghilangkan ketegangan dan meningkatkan relaksasi otot
3.Membantu
pasien mendapatkan control perasaan tidak nyaman secara konstan yang
diakibatkan oleh parastesia dan menurunkan kekakuan/ nyeri pada otot
4.Karena
respon otonomi pada nyeri akut yaitu tekanan darah meningkat, nadi meningkat
5.untuk
menurunkan atau mengontrol nyeri dan menurunkan rangsangan system saraf
simpatis
|
terimakasih bos buat infonya...
BalasHapushttp://obatasliindonesia.com/obat-herbal-infeksi-saluran-kemih/