A. PENGERTIAN
Berduka adalah suatu keadaan ketika
individu atau keluarga mengalami respon manusia alami yang melibatkan reaksi
psikososial dan fisiologis pada kehilangan actual atau dirasakan (orang, objek,
fungsi, status, hubungan).
B. FAKTOR-FAKTOR
YANG BERHUBUNGAN
Banyak situasi dapat menunjang parasaan kehilangan.
beberapa situasi umum disajikan dibawah ini :
1. Patofisiologis
a.
Berhubungan
dengan kehilangan fungsi dan kemandirian sekunder akibat :
1) Neurologis 5) Digesif
2) Kardiovaskuler 6) Trauma
3) Sensoris 7) Ginjal
4) Muskuloskletal
2. Tindakan
yang Berhubungan
a.
Berhubungan
dengan kehilangan berkaitan dengan, mis, dialisis jangka panjang panjang ,
operasi (mastektomi, kolostomi, histerektomi)
3. Situasional
(Personal, Lingkungan)
a.
Berhungan
dengan efek negative dan kehilangan (misalnya nyeri kronis, penyakit terminal,
kematian)
b.
Berhubungan
dengan kehilangan dalam gaya hidup berkaitan dengan :
1) Kelahiran
anak
2) Perkawinan
3) Perpisahan
4) Perceraian
5)
Anak
akan meninggalkan rumah (mis, kuliah atau perkawinan)
6) Pensiun
c.
Berhubungan
dengan kehilangan hal-hal yang normal sekunder akibat kecacatan, jaringan
parut, penyakit.
4. Maturasional
a.
Berhubungan
dengan perubahan yang menyertai penuaan.: teman-teman , fungsi tubuh,
pekerjaan, rumah.
b.
Berhubungan
dengan kehilangan harapan atau mimpi.
C. DATA
MAYOR DAN DATA MINOR
1. Data
Mayor
a.
Individu
melaporkan kehilangan aktual atau yang dirasakan( orang, objek, fungsi, status,
hubungan antar manusia)
2. Data
Minor
a. Menyangkal i.
Delusi
b. Rasa
bersalah j.
Fobia
c. Kemarahan k.
Anergia
d. Keputusan l.
Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
e.
Perasaan
tidak berharga m.
Halusinasi lihat, dengar dan taktil
f.
Pikiran
bunuh diri n.
Tentang benda atau orang
g. Menangis o.
Perasaan merana
h. Prilaku
ingin tahu/menyelidik
D. RUMUSAN
MASALAH
1. Berduka
2. Berduka
Adaptif
3. Berduka
Maladaptif
E. INTERVENSI
GENERIK
1. Tingkatkan
hubungan saling percaya
2. Dukung
reaksi individu dan keluarga
3. Jelaskan
reaksi berduka
a. Syok
dan tidak percaya
b. Mengembangkan
kesadaran
c. Restitusi
d. Manifestasi
somatic
4. Kaji
adanya pengalaman kehilangan
5.
Kenali
dan tekankan kekuatan yang memiliki oleh setiap anggaota keluarga
6.
Dorong
keluarga untuk mengefaluasi perasaannya dan saling mendukung. Beri setiap
anggota keluarga privasi untuk saling menceritakan rasa berduka.
7.
Tingkatkan
upaya berduka terhadap setiap respons.
a. Menyangkal
1) Jelaskan manfaat tahap menyangkal oleh
seseorang anggota keluarga keanggota keluarga yang lain.
2)
Jangan
memaksa klien untuk terlalu cepat melewati tahap menyangkal tanpa kesiapan
emisional.
b. Isolasi
1) Perkuat harga diri pasien dengan member privasi.
2) Dorong klien/keluarga untuk meningkatkan aktivitas sosial
secara bertahap .
c. Depresi
1) Identifikasi tingkat depresi dan kembangkan pendekatan
yang sesuai. Gunakan rasa berbagai dengan empati;
hargai rasa berduka.
d. Marah
1) Jelaskan
kepada keluarga bahwa marah membantu untuk mencoba mengontrol lingkungan
seeorang lebih dekat karena ketidakmampuan untuk mengontrol kehilangan.
2) Dorong
untuk mengungkapkan kemarahan.
e. Rasa
bersalah
1) Anjurkan klien untuk mengidentifikasi kontribusi / aspek
yang positif dari hubungan antar-manusia.
2) Hindari mengargumentasi dan berpatisifasi dalam sistem
individu tentang apa yang seharusnya dan apa yang tidak seharusnya dikerjakan.
f. Ketakutan
1)
Fokuskan
pada keadaan sekarang dan pertahankan keamanan dan perlindungan lingkungan.
g. Penolakan
1)
Jelaskan
tentang respon ini pada anggoata keluarga.
h. Histeria
1) Kurangi
setres lingkungan .
2)
Sediakan
individu keamanan, area yang bersifat pribadi untuk menunjukan rasa berduka.
3)
Tentukan
apakah keluarga mempunyai permintaan khusus mengenai melihat mayat.
4) Hargai
permintaan mereka.
5)
Siapkan
mereka terhadap adanya perubahan pada mayat.
6)
Lepaskan
semua alat ; ganti linen yang kotor.
7) Dukung
permintaan mereka.
i.
Identifikasi
faktor yang dapat mengancam penyelesaian proses berduka yang komplet
j.
Ketergantungan
yang tinggi akan menurun.
k. Komplik
yang tidak teratasi.
l.
Usia kematian
m. Sistem
pendukung tidak adekuat.
n. Jumlah
kehilangan sebelumnya
o.
Keehatan
fisik dan psikiligis individu yang kehilangan.
p. Ajarkan individu dan keluarga tanda resulusi. Rujuk
ke berdika maladaptive.
q.
Identifikasi
lembaga yang mungkin dapat membantu.
INTERVENSI
PEDIATRIK
1.
Dorong
orang tua dan staf untuk bersikap jujur dan beri penjelasan yang dapat
dimengerti.
2.
Anjurkan
orang tua dan/ orang terdekat untuk mengauh anak-anak selama proses berduka.
3.
Gali
dengan anak konsep tentang kematian dalam konteks tingkat maturasional.
4.
Perbaiki
kesalahan konsepsi tentang kematian, penyakit dan riktual ( yang berhubungan
dengan pemakaman).
5. iapkan
anak untuk respons berduka yang lain.
6.
Jika anak berencana
untuk mengadiri acara pemakaman atau mengunjungi rumah duka, penjelasan
sebelumnya yang seksama tentang situasi , ritual dan prilaku yang diharapkan
dari orang yang berkabung adalah perlu. (Keluarga dapat merencanakan kunjungan anak singkat saja dan juga sebelum
orang lain yang berkabung datang).
7.
Fasilitasi
anak untuk berbagi rasa ketakutannya.
8.
Fasilitasi
anak untuk tinggal dengan orang terdekat sementara mereka berduka dirumah.
9.
Beri
penjelasan yang akurat tentang penyakit atau kematian saudara kandung.
INTERVENSI
MATERNAL
1. Bantu oaring tua dari bayi yang meninggal( bayi baru
lahir, mati dalam kandungan, keguguran ). Menjalani
proses berduka.
a.
Gunakan
nama bayi ketika mendiskusikan kehilangan .
b.
Izinkan
orang tua berbagi harapan dan impian.
c.
Beri
akses ke rohanian rumah sakit atau pemimpin keagamaan sendiri.
d.
Dorong
orang tua untuk melihat dan menggendong bayi mereka untuk memvalidasi realitas
kehilangan.
e. Siapakan
barang – barang kenangan (di bungkus dalam selimut bayi yang bersih)
(foto.gelang identifikasi,cap kaki dengan sertifikat kelahiran,potong
rambut,kartu tempat tidur bayi,strip pemantauan janin,selimut bayi).
f.
Dorong
orang tua untuk berbagi pengalaman dengan saudara kandung dirumah.
g.
Beri
dukungan tindak lanjut dan pelayanan rujukan setelah pulang (mis.,pelayanan
sosial,kelompok pendukung)
2.
Bantu
orang lain untuk menyenangkan orang tua yang sedang berduka.
a.
Tekankan
pentingnya penerimaan yang terbuka terhadap kematian.
b.
Bila
bayi dan janin telah diberi nama gunakan nama dalam pembahasan.
c. Kirimkan
kartu simpati.
F. KRITERIA
EVALUASI
1. Menggambarkan
arti kematian atau kehilangan
2.
Membagi
rasa berduka dengan orang – orang terdekat (anak-anak, pasangan)
Daftar
Putaka
Carpenito,Lynda Jual.2007. Buku Saku Diagnosa Kerawatan
Edisi 10.Jakarta:EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar