- KONSEP DASAR PENYAKIT
- PENGERTIAN
Coushing
sindrom merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh adanya kelainan
hormonal karena produksi korteks adrenal yang berlebihan sebagai akibat
pemberian glukokortikoid jangka panjang atau akibat hyperplasia kortek adrenal.
Pada sindrom cushing hormone yang berpengaruh adalah hormone glukokortikoid
dan androgen. Tetapi
mineralokortikoid juga memberi sedikit pengaruh.
- EPIDEMIOLOGI
Coushing syndrome sering terjadi pada usia 20 s/d 50
tahun. Tiap tahunnya terjadi 10 s/d 15 kasus dari 1 juta orang.
- PENYEBAB
a.
Penggunaan
hormone glukokortikoid (prednisone) dalam waktu yang lama seperti pada pasien
asma, rematoid arthritis,syndrome lupus dll.
b.
Hyper
sekresi costisol oleh korteks adrenal oleh karena tumor korteka adrenal,
hyperplasia korteks adrenal.
c.
Hypersekresi
ACTH karena odema pituitary
- KLASIFIKASI
Syndrima cushing dibagi kedalam dua tipe;
a. Tipe
dependen ACTH akibat hyper sektesi ACTH
b. Tipe
Independen ACTH akibat hyper sekresi cortisol oleh korteks adrenal dan
penggunaan kortisol dalam jangka waktu yang lama.
- GEJALA KLINIS
a.
Adanya mobilisasi lemak tubuh bagian bawah dan penimbunan lemak pada thorak,
leher dan regio abdomen atas menyebabkan tubuh tampak seperti tubuh kerbau.
b.
Wajah tampak bengkak(moon face) dan wajah berjerawat oleh karena sekresi
steroid yang berlebihan.
c. Produksi
androgen yang berlebihan akan menimbulkan jerawat pada wajah dan terjadinya
virilisasi serta hirsutisme.
d. Kulit
pecah-pecah, kering tipis, rapuh, timbul lebam sepontan dan susah menghilang,
strie pada perut, paha, bokong,dan payudara.
e. Kelelahan, kelemahan otot dan tulang, peningkatan
tekanan darah, peningkatan kadar gula darah, iritabilitas, anxietas dan
depresi.
f. Kerentanan
terhadap infeksi meningkat.
g. Produksi
hormone korteks adrenal yang berlebihan mengakibatkan henti pertumbuhan,
obesitas, perubahan muskuloskletal dan terjadi intoleransi terhadap glukosa.
h. Badan yang
besar dan ekstrimitas relative lebih kurus.
i. Metabolisme protein yang berlebihan menimbulkan
kelemahan otot, osteoporesis, kifosis, nyeri pinggang serta fracture kompresif
vertebra.
j. Terjadi retensi
air dan Na yang menimbulkan hipertensi, oedema dan gagaljantung kongestif.
k. Penyembuhan
luka yang terhambat akibat peningkatan gula darah.
l. Pada wanita
terjadi virilisasi, hirsutisme, atrofi payudara, menopause dini, pembesaran
klitoris akibat penimgkatan kadar hormone androgen.
n. jika sindrom
cushing disebabkan oleh tumor hipofise, makan akan terjadi gangguan
pengelihatan akibat penekanan kiasma optikum oleh tumor.
6. PATHOFISIOLOGI
Syndroma cushing dapat disebabkan oleh beberapa
mekanisme. Tumor kelenjar hipofise akan menghasilkan ACTH yang kemudian akan
menstimuli kortek adrenal untuk mensekresi hormone diantaranya kortisol. Tumor
pada kortek adrenal dan pemakaian obat-obat golongan kortikosteroid akan meningkatkan kadar kortisol.
Hormon glukokortikoid berfungsi dalam metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak.
Hormon kortisol akan merangsang proses glukoneogenesis
dengan meningkatkan enzim-enzim yang digunakan untuk mengubah asam amino
menjadi glukosa dalam sel hati. Selain itu, kortisol berperan dalam
pengangkutan asam amino dari jaringan ektrahepatik, terutama dari otot.Kondisi
ini meningkatkan penyimpanan glikogen dalam hati. Efek kortisol juga akan menghambat
penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh sehingga konsentrasi glukosa meningkat
dalam darah.
Kortisol akan mengurangi penyimpanan protein pada sel-sel
exstra hepatic tetapi meningkatkan penyimpanan protein dalam hati. Protein hati
yang berlebihan akan dilepaskan kedalam darah sehingga protein plasma
meningkat. Penurunan protein pada jaringan exstra hepatic akan menimbulkan
kelemahan otot dan tulang serta menurunkan fungsi jaringan limpoid sehingga
produksi limfosit menurun.
Kortisol juga berpengaruh terhadap metabolisme asam lemak
dengan cara meningkatkan mobilisasi asam lemak dari jaringan lemak. Dalam
kenyataannya pembentukan lemak berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan
mobilisasi dan oksidasinya sehingga tejadi penimbunan lemak pada daerah dada,
leher dan wajah.
7. PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK/PENUNJANG
Diagnosa dapat ditegakan dengan melihat riwayat pengobatan pasien,
pemeriksaan laboratorium,X-ray, CT-scan, MRI.
a.
Pemeriksaan
kadar cortisol urine 24 jam
Pada syndrome cushing akan terjadi peningkatan cortisol
>50-100 microgram /hari.
b.
Dexamethasone
suppression test
Untuk
mengetahui peningkatan produksi ACTH
c.
CRF
stimulation test untuk membedakan tumor hipofise dengan tempat-tempat ektopik
produksi ACTH.
Pada pemeriksaan
laboratorium darah ditujukan untuk mengetahui peningkatan kadar natrium serta
glukosa darah, penurunan kadar kalium serum, penurunan jumlah sel-sel eosinofil
dan menghilangnya jaringan limfoid, serta untuk uji uji supresi deksametason.
8.
PENGOBATAN
Pengobatan
biasanya diarahkanpada kelainan pada kelenjar hipofise karena mayoritas kasus
disebabkan oleh tumor hipofise. Adapun pengobatan yang dilakukan adalah:
a.
Operasi
pengangkatan tumor hipofise
b.
Radiasi
tumor hipofise
c.
Pengobatan
dengan metyrapan, ketokonasol, aminoglutethimile untuk mengurangi
hiperadrenalisme.
d.
Adrenalektomy
pada pasien dengan hypertrophy adrenal
e.
Jika
oleh karena pemberian kotrtikosteroid eksternal, maka dilakukan penurunan dosis
obat, dihentikan secara bertahap untuk mengobati penyakit yang mendasarinya.
B.KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Pengkajian
meliputi;
·
Identitas
pasien
·
Riwayat
kesehatan sekarang, masalalu dan riwayat kesehatan keluarga.
·
Aspek bio, psiko,social berupa:
- Aktivitas
Istirahat
Gejala:
Kelelahan, kelemahan otot, penurunan toleransi aktifitas, gangguan tidur,
Tanda : Penurunan kekuatan, aktifitas berkurang,peningkatan denyut nadi
pada aktivitas minimal, gangguan konsentrasi
- Sirkulasi
Tanda: Hipertensi, peningkatan kadar gula darah,dehidrasi, gagal jantung
kongestif.
- Integritas
ego
Gejala: ketidak
mampuan mengatasi stress
Tanda; ansietas, iritabilitas, depresi, emosi labil
- Eliminasi
Gejala: perubahan frekuensi dan karakteristik urine
Tanda: poli
uria
- Makanan
/cairan
Gejala:
anoreksia, mual/muntah
Tanda: Turgor kulit jelek, kulit pecah-pecah dan kering
- Neuro
sensori
Gejala; Pusing, kelemahan otot dan tulang, penurunan toleransi terhadap
stress
Tanda:
kelelahan mental, iritabilitas, cemas, gangguan pengelihatan.
- Nyeri/Kenyamanan
Gejala: Nyeri pada kepala, nyeri pada otot dan tulang.
- Pernafasan
Gejala: Dispnea
Tanda;
kecepatan nafas meningkat, takipnea
- Keamanan
Gejala:
Intoleransi terhadap panas
Tanda: Hyper pigmentasi, hypotermi, otot kurus, ketidak mampuan berjalan.
- Sexualitas
Gejala: Pola
menstruasi tak teratur sampai menopous dini, virilitas, penurunan fertilitas
dan libido.
- Penyuluhan
dan pembelajaran
Gejala: Riwayat
penggunan glukokortikoid yang lama, adanya penyakit neoplasti.
- Pemeriksaan
fisik berupa:
a.
Keadaan
umum lemah
b.
Kesadaran
compos mentis
c.
Tanda
vital: suhu meningkat, tensi meningkat, dan nadi cepat dan lemah.
d.
Pemeriksaan
cepalo caudal:
Pada
kepala akan ditemukan penipisan rambut, terjadi penurunan pengelihatan bila
terjadi tumor hipofise, bibir atas menonjol, penampilan moon face, kulit yang
berminyak dan berjerawat, hirsutisme.
Pada
leher terjadi penumpukan lemak (buffalo hump) pada bagian posterior dan
klavikula.
Pada
kulit terjadi penipisan, rapuh, kering, mudah trauma, ekimosis dan strie.
Pada dada terjadi atrofi payudara terutama pada wanita,
adanya aritmia.
Pada genetalia wanita akan ditemukan pembesaran klitoris,
siklus haid yang memanjang dan terjadi menopous dini.
Pada ekstrimitas akan tampak lebih kurus dan terjadi
kelemahan otot
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan
data hasil pengkajian, diagnosa keperawatan yang sering muncul;
- Resiko
cedera dan infeksi berhubungan dengan kelemahan, perubahan metabolisme
protein, respon inflamasi dan
osteoporesis.
- Gangguan
citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan fisisk, gangguan
fungsi sexual dan penurunan tingkat aktivitas.
- Gangguan
proses fikir berhubungan dengan emosi yang labil, iritabilitas, depresi.
- Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
oleh karena mual dan muntah
- Resiko kerusakan integritas jaringan kulit oleh
karena oedema, penurunan protein kulit dan hiperglikemia.
- Kelelahan berhubungan dengan perubahan kimia tubuh,
3. RENCANA TINDAKAN
a. Resiko cedera
dan infeksi berhubungan dengan peningkatan katabolisme protein dan depresi
jaringan limfoid
Intervensi yang diberikan:
- Beri
perawatan dengan tehnik aseptikdan antiseptic
Rasional:Untuk
mencegah terjadinya infeksi silang, peningkatan kadar glukosa merupakan media
yang baik untuk pertumbuhan kuman
·
obserfasi jaringan yang mengalami kerusakan, catat bila
adanya inflamasi.
Rasional: Untuk mengetahui gejala awal infeksi dan
mencegah perluasan infeksi
·
Batasi pengunjung yang dapat menularkan infeksi.
Rasional:
Mencegah terjadinya infeksi silang
- Kolaborasi pemberian antibiotic profilaksis bila
terjadi infeksi
Rasional: Untuk
mencegah perluasan infeksi
- Ciptakan
lingkungan yang aman
Rasional: Untuk
mencegah terjadinya kecelakaan seperti terjatuh, fracture, dan cedera lain pada
jaringan tulangserta jaringan lunak lain.
- Bila pasien dalm kondisi sangat lemah, memerlukan
bantuan dalam mobilisasi.
Rasional: Untuk
mencegah terjatuh maupun terbentur
Evaluasi/hasil yang diharapkan;
- Terbebas dari fraktur dan cedera jaringan lunak
- Tidak mengalami gejala inflamasi dan infeksi.
b. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan fisisk,
gangguan fungsi sexual dan penurunan tingkat aktivitas.
Intervensi yang diberikan:
- Dorong
pasien untuk mengungkapkan perasaannya tentang kondisinya
Rasional;
Membina hubungan dan meningkatkan keterbukaan dengan pasien, Membantu
mengevaluasi banyaknya masalah yang dapat diubah oleh pasien
- Tunjukan
perhatian dan tidak bersikap menghakimi
Rasional:
Meningkatkan keterbukaan dengan pasien
- Sarankan
pasien untuk menggunakan keterampilan manajemen stres
Rasional:Meminimalkan perasaan stress, meningkatkan koping dan pengendalian
diri
- dorong
pasien untuk membuat pilihan dan berpartisipasi dalam perawatan dirinya
Rasional: Untuk
meningkatkan kepercayaan diri, memperbaiki harga diri, menurunkan focus pikiran
terhadap perubahan fisiknya.
- Lakukan perbaikan terhadap masalah yang terjadi
melalui pengobatan
Rasional: Untuk
meningkatkan harga diri pasien
- Perkenalkan pasien dengan pasien lain dengan kasus
yang sama dan telah mengalami perbaikan.
Rasional: Untuk meningkatkan keyakinan pasien akan keberhasilan pengobatan
Evaluasi/hasil yang diharapkan:
- Pasien mengungkapkan penerimaan terhadap
keadaan diri sendiri
- Menunjukan
kemampuan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi dan bersosialisasi.
- Gangguan
proses pikir berhubungan dengan emosi yang labil, iritabilitas, depresi.
Intervensi yang diberikan:
- Bila memungkinkan awasi pasien secara penuh
Rasional: Untuk mengetahui secara dini adanya perubahan SSP dan
meningkatkan hubungan saling percaya.
- Pantau
vital sign dan setatus neurologist
Rasional: Memberikan patokan uantuk dasar pebandingan temuan abnormal
- orientasikan
pasien terhadap waktu tempat dan orang sesuai kebutuhan
Rasional: Untuk
menolong mempertahankan orientasi dan mengurangi kebingungan
- Tetapkan
jadwal rutin untuk memberi istirahat yang teratur
Rasional:
Meningkatkan orientasi dan mencegah kelelahan yang berlebihan
- lindungi pasien dari kemungkinan cedera.
Rasional:Untuk mencegah terjadinya trauma fisik
Evaluasi/hasil yang diharapkan:
- Pasien
mampu mempertahankan kesadaran mental
- Tidak
mengalami cedera
- Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
oleh karena mual dan muntah
Intervensi yang diberikan:
- Pantau
intake makanan dan timbang berat badan tiap hari
Rasional: Untuk mencegah terjadinya malnutrisi yang serius dan memantau
adanya retensi cairan
- catat frekuensi dan
karakteristik muntah
Rasional:Untuk mengetahui derajat kemampuan pencernaan atau absorbsi
makanan
- Beri atau lakukan
oral higine
Rasional:Mulut yang bersih mampu meningkatkan nafsu makan
- ciptakan lingkungan yang nyaman untuk makan
Rasional; Dapat meningkatkan nafsu makan dan memperbaikiasupan makanan.
- Berikan informasi tentang menu dan beri pasien
untuk memilih menu.
Rasional; Perencanaan menu yang disukai pasien dapat
menstimulasi nafsu makan dan meningkatkan asupan makanan
Evaluasi /hasil yang
diharapkan:
- Tidak adanya mual dan muantah
- Menunjukan berat badan yang
setabil atau meningkat dengan nilai laboratorium normal
- Resiko kerusakan integritas jaringan kulit oleh
karena oedema, kekeringan
Intervensi yang diberikan:
- Diskusikan
pentingnya perubahan posisi yang sering dan perlunya beraktifitas
Rasional;Menurunkan tekanan pada kulit, meningkatkan sirkulasi perifer dan
menurunkan resiko kerusakan kulit
- Observasi
adanya kemerahan, pucat dan eksoriasi.
Rasional: Area ini meningkat resikonya untuk kerusakan dan memerlukan
pengobatan yang lebih intensif
- Pertahankan
intake nutrisi yang adekuat
Rasional: Peningkatan nutrisi akan memperbaiki kondisi kulit
- Dorong
pasien untuk menjaga kebersihan kulitnya.
Rasional: Menjaga kebersihan kulit untuk mencegah terjadinya infeksi
- Lakukan perawatan pada kulit terutama pada daerah
khusus lipatan kulit
Rasional:
Eksoriasi meningkatkan pertumbuhan bakteri yang menimbulkan infeksi
Evaluasi
/hasil yang diharapkan:
- Mengidentifikasi dan
menunjukan perilaku untuk mempertahankan integritas kulit
- Kelelahan berhubungan dengan perubahan kimia tubuh,
ketidak seimbangan cairan dan elektrolit.
Intervensi yang diberikan:
·
kaji
dan diskusikan tingkat kelemahan pasien dan identifikasi aktifitas yang dapat
dilakukan
Rasional; Pasien
biasanya mengalami penurunan tenaga da kelelahan semakin meningkat
·
pantau vital sign sebelum dan sesudah melakukan aktifitas
Rasional: Kolaps sirkulasi dapat terjadi akibat stress
aktifitas
·
diskusikan
kebutuhan dan jadwal aktifitas bersama pasien dan identifikasi aktifitas yang
menimbulkan kelelahan
Rasional:Untuk meningkatkan kemampuan melakukan aktifitas
dengan baik
·
diskusikan cara untuk menghemat tenaga dalm beraktifitas
Rasional:Pasien mampu melakukan lebih banyak kegiatan
dengan mengurangi pengeluaran tenaga pada setiap kegiatan yang dilakukan.
·
Berikan
kesempatan pasien untuk berpartisipasi secara adekuat dalam beraktifitas
sehari-hari.
Rasional:Meningkatkan keyakinan pasien dan harga dirinya secara baik sesuai
dengan tingkat aktifitas yang dapat ditoleransi
Evaluasi /hasil yang
diharapkan:
·
Menyatakan
kemampuan uantuk beristirahat dan peningkatan tenaga.
·
Mampu
menunjukan factor yang berpengaruh terhadap kelelahan.
·
Meningkatnya
kemampuan dan partisipasi dalam beraktifitas.
Mana daftar pustakanya?
BalasHapus